MAKALAHMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LEARNING DAN IMPLIKASINYA
MAKALAHMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LEARNING DAN IMPLIKASINYA - Hai Para Rebahanners Santri Kuliah, Di Artikel kali ini Mimin Mau Share MAKALAHMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LEARNING DAN IMPLIKASINYA, Untuk Pembaca Boleh Di share artikel ini
MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LEARNING DAN IMPLIKASINYA
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata kuliah: Model Model Pembelajaran
Dosen pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Ani Nurhanifah
Ru’yatul Ainiyah
TARBIYAH/PBA-C/V
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2016
………………………………………………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Model-Model Pembelajaran tentang “ Model Pembelajaran Kontekstual Learning dan Implikasinya” Pembagian tugas ini telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berperan aktif dalam berdiskusi dan belajar. Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna bagi kami dan teman-teman semuanya.Namun, kami sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf dan kami mengharap saran dan kritik yang sifatnya membangun.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada ,bapak Muhsin Riyadi, MA selaku dosen pengampu mata kuliah Model-Model Pembelajaran yang telah membantu kami untuk menyusun makalah ini. Dan tidak lupa juga saya sampaikan kepada rekan-rekan yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Cirebon, September 2016
Penyusun
………………………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Model adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan suatu hal. Sedangkan pembelajaran merupakan pengeluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia. Pembelajaran kontekstual ( Contextual Teaching and Learning – CTL ) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menarik untuk dibahas dan dipelajari dalam pendidikan bahasa Arab. Dan dalam makalah akan membahas pembelajaran kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ) tersebut.
- Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Contextual Teaching and Learning?
- Apa saja komponen-komponen dalam CTL?
- Bagaimana penerapan CTL dalam proses pembelajaran?
- Tujuan
Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah “Model-Model Pembelajaran”
…………………………………………………………………………………………………………………….
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL LEARNING DAN IMPLIKASINYA
Elaine B. Johnson ( Riwayat,2008 ) mengatakan pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Lebih lanjut, Elaine mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu sistem pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Jadi, pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu usaha yang dilakukan peserta didik untuk menghasilkan pengetahuan dengan menghubungkan muatan akademis dan mengaitkannya dengan dunia nyata.
Sejauh ini, pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta untuk dihapal. Pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoritis saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungannya. Dengan demikian, inti dari pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning ) adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata.
- Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kotekstual ( CTL ) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat ( Nurhadi, 2002 ).
Sistem CTL adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan budaya.
Pembelajaran kontekstual sebagai suatu model pembelajaran yang memberikan fasilitas kegiatan elajar siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret ( terkait dengan kehidupan nyata ) melalui keterlibatan aktivitas siswa dalam mencoba, melakukan, dan mengalami sendiri.
- Komponen Pembelajaran Kontekstual
CTL sebagai suatu model pembelajaran memiliki tujuh komponen. Komponen-komponen ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL. Selanjutnya ketujuh komponen ini akan dijelaskan dibawah ini.
- Kontruktivisme
Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman( Wina Sanjaya, 2008: 118 ). Kontuktivisme merupakan landasan berpikir ( filosofi ) dalam CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus membangun pengetahuan ini memberi makna melalui pengalaman yang nyata.
- Menemukan ( inquiry )
Inquiry adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis( Wina Sanjaya, 2008: 119 ). Menemukan, merupakan kegiatan inti dari CTL, melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri.
- Bertanya ( Questioning )
Unsur lain yang menjadi karekteristik utama CTL, adalah kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya. Oleh karena itu, bertanya merupakan strategi utama dalam CTL. Penerapan unsur bertanya dalam CTL harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan dalam menggunakan pertnyaan yang baik akan mendorong pada peningkatan kualitas dan produktivitas pembelajaran.
- Masyarakat Belajar ( Learning Community )
Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Seperti yang disarankan dalam learning community, bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman ( sharing ). Melalui sharing ini anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima, sifat ketergantungan yang positif dalam learning community dikembangkan.
- Pemodelan ( Modelling )
Yang dimaksud dengan modelling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa( Wina Sanjaya, 2008: 121 ). Modelling merupakan komponen yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui moelling siswa dapat terhindar dari pmbelajaran yang teoritis –abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.
- Refleksi ( Reflection )
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah berfikir ke belakang tentang apa yang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu, siswa mengendapakan apa yang baru dipelajarinya sebagai stuktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.
- Penilaian Sebenarnya ( Authentic Assessment )
Tahap terakhir dari pembelajaran kontekstual adalah melakukan penilaian. Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang amat menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui penerapan CTL. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa. Dengan terkumpulnya berbagai datadan informasi yang engkap sebagai perwujudan dari penerapan penilaian, maka akan semakin akurat pula pemahaman guru terhadap proses dan hasil pengalaman belajar setiap siswa.
Guru dengan cermat akan mengetahui kemajuan, kemunduran, dan kesulitan siswa dalam belajar, dan dengan itu pula guru akan memiliki kemudahan untuk melakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan proses bimbingan belajar dalam langkah selanjutnya.
- Langkah dan Contoh Penerapan Pembelajaran CTL
Untuk memahami bagaimana mengaplikasikan CTL dalam proses pembelajaran, dibawah ini disajikan penerapannya. Dalam contoh tersebut dipaparkan bagaimana guru menerapkan pembelajaran dengan pola CTL.
Misalkan, pada suatu hari guru akan membelajarkan anak tentang تعارف. kompetensi yang harus dicapai adalah kemampuan anak untuk menguasai kosa kata baru dengan struktur kalimat (مبتدأ خبر ) yang baik dan benar, sesuai dengan materi pokok dan untuk memahami teks-teks berbahasa Arab serta menggunakannya dalam bahasa percakapan dan insya’ muajjah. Untuk mencapai kompetensi tersebut dirumuskan beberapa indikator hasil belajar:
- siswa dapat mengucapkan mufradat baru dengan baik dan benar
- siswa dapat mendemonstrasikan materi hiwar secara berpasangan
- siswa dapat melakukan tanya jawab dengan mufradat dan struktur kalimat yang diajarkan
- siswa dapat menjawab pertanyaan/latihan tentang kandungan bahan qiro’at dengan baik dan benar
- siswa dapat membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang disediakan
Pola Pembelajaran CTL
Untuk mencapai kompetensi dengan menggunakan CTL guru melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti dibawah ini:
a) Pendahuluan
- guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari
- guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:
- siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa
- tiap kelompok ditugaskan untuk mendemonstrasikan materi تعارف dan mencari kalimat yang menggunakan struktur kalimat
- melalui demonstrasi tersebut siswa ditugaskan untuk mencari/menganalisa struktur kalimat
- guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa
b) Inti
Di Lapangan
- siswa melakukan analisis/observasi mengenai materi تعارف dengan struktur kalimatnya bersama dengan kelompoknya
- siswa mencatat hal-hal yang berkenaan dengan struktur kalimat
Di dalam kelas
- siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masng
- siswa melaporkan hasil diskusi
- setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain
c) Penutup
- dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil analisis dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai
- guru menugaskan siswa untuk untuk menyusun kalimat dengan struktur kalimat tersebut dengan tema تعارف ( Wina Sanjaya, 2008: 123-125 )
BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran kontekstual adalah suatu usaha yang dilakukan peserta didik untuk menghasilkan pengetahuan dengan menghubungkan muatan akademis dan mengaitkannya dengan dunia nyata.
Komponen Pembelajaran Kontekstual :
- Kontruktivisme
- Inquiry
- Bertanya
- Masyarakat belajar.
- Modelling
- Refleksi
- Penilaian sebenarnya
Langkah-langkah pembelajaran CTL
a) Pendahuluan
- guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari
- guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL:
- siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa
- tiap kelompok ditugaskan untuk mendemonstrasikan materi تعارف dan mencari kalimat yang menggunakan struktur kalimat
- melalui demonstrasi tersebut siswa ditugaskan untuk mencari struktur kalimat
- guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa
b) Inti
Di Lapangan
- siswa melakukan analisis mengenai materi تعارفdengan struktur kalimatnya bersama dengan kelompoknya
- siswa mencatat hal-hal yang berkenaan dengan struktur kalimat
Di dalam kelas
- siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masng
- siswa melaporkan hasil diskusi
- setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kelompok lain
c) Penutup
- dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil analisis dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai
- guru menugaskan siswa untuk untuk menyusun kalimat dengan struktur kalimat tersebut dengan tema تعارف
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
/